Selasa, 08 Februari 2011

PENTINGNYA SOLIDARITAS DAN SOLIDITAS GURU

Editorial

Konferensi Kerja Nasional (KONKERNAS) III PGRI yang dipusatkan di Provinsi Gorontalo dapat dimaknai sebagai sebuah kepercayaan PB PGRI terhadap kemampuan dan kapasitas daerah ini yang dinilai layak menyelenggarakan event-event Nasional. Hal itu tidak terlepas dari peran dan kiprah PGRI Gorontalo yang selama ini memperlihatkan performancenya yang cukup memuaskan. Tentu kepercayaan ini merupakan suatu kebanggaan sekaligus tantangan yang secara konsisten harus dijaga dan dipertahankan di masa – masa mendatang. Yang paling penting lagi adalah harapan agar perhelatan nasional ini menghasilkan keputusan-keputusan penting yang mampu memberikan penguatan terhadap perubahan dan kemajuan yang lebih baik lagi, baik untuk guru sebagai garda terdepan dalam proses pendidikan maupun dunia pendidikan secara menyeluruh.

Antusias masyarakat, respon dan dukungan positif pemerintah daerah serta kebersamaan seluruh elemen guru dan pendidikan yang secara bergotong royong menyelenggarakan prosesi demi prosesi kegiatan menjelang maupun saat KONKERNAS berlangsung merupakan indikator betapa PGRI sebagai organisasi profesi, organisasi perjuangan dan serikat pekerja guru adalah organisasi besar yang sulit dicari tandingannya. Dalam pelaksanaan KIRAB BENDERA PGRI misalnya, yel-yel hidup guru, hidupPGRI yang menggema dan berkumandang di se antero Gorontalo dan mendapat apresiasi dari seluruh elemen masyarakat merupakan bukti pengakuan terhadap kiprah dan perjuangan PGRI. Dengan kata lain bahwa PGRI telah diapresiasi sebagai organisasi yang tidak hanya memperjuangkan kepentingan dan aspirasi guru tapi juga memperjuangkan kepentingan masyarakat secara menyeluruh.PGRI boleh disebut merupakan organisasi yang berjuang untuk semua, berjuang untuk kepentingan dan masa depan bangsa ini secara menyeluruh. Itu adalah modal organisasi yang dapat memunculkan rasa percaya diri para guru dan anggota PGRI.

Dengan demikian PGRI sebenarnya tidak hanya milik guru, tidak hanya aset pendidik tapi juga aset bangsa yang sangat potensial dan menjadi penentu arah kebijakan strategi pembangunan nasional. Oleh karena itu keberadaan dan peran PGRI tidak bisa dipandang sebelah mata oleh siapapun, siapa yang meremehkan dan tidak perduli dengan PGRI maka eksistensinya sebagai guru, atau warga bangsa perlu dipertanyakan. Dari segi jumlah anggotanya, tingkat pendidikan dan penyebaran anggotanya, PGRI adalah organisasi yang sejauh ini memiliki kekuatan luar biasa berpengaruh dan potensial, syaratnya adalah persatuan, kebersamaan, solidaritas dan soliditas anggotanya. Lahirnya Undang-Undang Guru dan Dosen yang selanjutnya melahirkan berbagai kebijakan yang berpihak pada kepentingan guru dan dosen adalah contoh kecil betapa pentingnya kebersamaan, persatuan, solidaritas dan soliditas anggotanya. Dalam organisasi PGRI untuk saat ini dan kedepan tidak dikenal ada pengotak-kotakan antara Guru TK-SD-SMA, Dosen, semuanya adalah aset bangsa, anggota PGRI yang secara keseluruhan mengabdi untuk masa depan bangsa guna melahirkan insane penerus bangsa yang handal dan berkualitas. Egoisme status, kedudukan, jabatan dan strata pendidikan tidak lagi menjadi penghambat bagi insan pendidik dimanapun untuk bersatu menggalang solidaritas dan soliditas dalam naungan organisasi PGRI.

Terkait pelaksanaan Konkernas di Provinsi Gorontalo kali ini, jajaran pengurus PGRI di Provinsi Gorontalo menyampaikan permohonan maaf apabila dalam pelaksanaan kegiatan ini ada hal-hal yang tidak berkenan di hati Bapak/Ibu peserta. Bagaimanapun juga sebagai manusia biasa kami tentu tidak luput dari segala kesalahan dan kkhilafan. Untuk itu kami mohon maaf sekali lagi. (AM)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes