Selasa, 27 September 2011

Dinamika PGRI dan Peristiwa Penting di 2011




Tahun 2011 merupakan tahun istimewa bagi PGRI Provinsi Gorontalo, betapa tidak, pada awal tahun yakni 27-30 Januari 2011, Gorontalo menjadi tuan rumah pelaksanaan Konferensi Kerja Nasional (KONKERNAS) III PGRI yang dihadiri oleh hampir seribu peserta dari seluruh Indonesia dan dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), turut dihadiri oleh para petinggi Negara masing – masing Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Djalal, Wakil Ketua MPR RI dan Ketua DPR RI beserta rombongan. Pelaksanaan KONKERNAS kali ini merupakan wujud kepercayaan Pengurus Besar PGRI terhadap kiprah, semangat, komitmen dan tanggung jawab segenap Pengurus dan Anggota PGRI Provinsi Gorontalo dibawah kepemimpinan Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd yang juga mantan Rektor Universitas Negeri Gorontalo.
Pada awal tahun itu, nama besar PGRI begitu menggema dan menjadi bahan perbincangan di masyarakat, apalagi dengan kemeriahan yang ditunjukkan oleh segenap anggota PGRI dari empat penjuru wilayah yakni Bone Bolango bagian Timur Gorontalo, Pohuwato bagian barat, Gorontalo Utara dan Batudaa Pantai serta Bone Pesisir bagian Selatan Gorontalo yang nampak bersemangat, bahu membahu dibawah pandu sumpah guru Indonesia menggelar Kirab Bendera PGRI yang secara estafet terus diarak dan dikibarkan dibawah yel-yel hidup guru, hidup PGRI hingga tiba di Gedung Belle Li Mbui Kota Gorontalo. Demikian pula, seluruh pemangku kekuasaan di daerah ini, mulai dari Bupati, Walikota, Camat, Kepala Desa dan komponen masyarakat lainnya turut ambil bagian dalam memeriahkan agenda tahunan PGRI itu. Yang lebih mengesankan lagi, pasca pelaksanaan Konkernas, pujian, sanjungan dan elukan hebat, Gorontalo Excellent dan masih banyak ungkapan lainnya terus saja terucap dari setiap peserta Konkernas. Hal ini menjadi sebuah kebanggaan Guru Gorontalo.
Peristiwa penting lainnya, pada 30 Juli 2011 yang lalu, Prof. Nelson Pomalingo yang juga Ketua Dewan Mesjid Indonesia (DMI) Provinsi Gorontalo, secara resmi mendaftar sebagai Bakal Calon Wakil Gubernur Provinsi Gorontalo periode 2012-2017 bersama Drs. H. David Bobihoe Akib, MM sebagai bakal calon Gubernur Gorontalo. Kedua Tokoh Pemimpin ini resmi mendaftar melalui paket non partai (independent) yang kini telah menggema dengan nama HARLEY DAVIDSON atau Hati Rakyat Lebih Sayang David-Nelson. Siapapun tidak dapat memungkiri, bahwa sebagai Ketua PGRI Provinsi Gorontalo, mantan Rektor dari sebuah Institusi Pendidikan Tinggi yang telah meluluskan ribuan pendidik di Gorontalo, dan sepak terjangnya semenjak menjadi mahasiswa dan aktifis yang dekat dengan elemen pemuda, mahasiswa dan kalangan intelektual, Nelson adalah representasi dari Guru, representasi dari kalangan intelektual yang selama ini menjadi garda terdepan dalam setiap perubahan demi perubahan yang terjadi di Gorntalo.
Moment penting lainnya, pada penghujung Agustus 2011, bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan, Ketua PGRI Provinsi Gorontalo, Nelson Pomalingo secara resmi menerima eksekusi putusan BEBAS MURNI dari Mahkamah Agung RI yang mengukuhkan bahwa Tokoh Deklarator Provinsi Gorontalo itu TIDAK BERSALAH dalam kasus pelaksanaan Pendidikan Latihan Profesi Guru (PLPG) quota tahun 2006-2007 yang dilaksanakan di rayon 28 Universitas Negeri Gorontalo yang ketika itu, sang Ketua bertepatan masih menjabat Rektor UNG.
Pada penghujung tahun 2011 hingga awal tahun 2012 mendatang, Gorontalo memiliki agenda penting pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, kita tentu berharap, agenda penting itu akan membuahkan peristiwa penting dan bersejarah bagi PGRI, elemen guru dan pendidikan dan bahkan generasi muda Gorontalo pada umumnya. Peristiwa-peristiwa penting yang telah menjadi bagian dari kiprah PGRI Gorontalo pada masa lalu, saat ini dan kedepan, disatu sisi merupakan wujud dari Anugerah yang Maha Kuasa, juga merupakan manifestasi dari ikhtiar, buah dari semangat kebersamaan, solidaritas dan soliditas seluruh elemen pendidikan di Gorontalo.
Oleh karena itu, Nelson Pomalingo tidak henti-hentinya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Guru dan elemen pendidikan di Gorontalo yang selama ini telah tampil elegan dan terbaik dalam mewujudkan kemajuan dan dinamika pendidikan di daerah ini. Berangkat dari pemikiran yang simpatik kepada guru itulah, Nelson selama ini telah berupaya semaksimal mungkin untuk mempersembahkan pikiran dan tenaganya bagi guru dan kemajuan pendidikan di Gorontalo. Karya-karyanya yang monumental bagi kemajuan daerah ini, telah banyak tersaji dihadapan kita dan semua itu telah pula terukir dalam setiap sanubari rakyat Gorontalo. Kedepan, karya-karya monumental dan bersejarah untuk masa depan Gorontalo yang gemilang telah menjadi tekad sosok guru besar yang bersahaja ini.
Guru sebagai bagian dari elemen masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan dan status sosial yang “lebih” di masyarakat, harus dapat mencerminkan sebagai figur-figur yang cerdas, berkualitas dan senantiasa memberikan pencerahan kepada masyarakat luas, untuk memilih calon pemimpin yang berkualitas. Pendidikan adalah sektor terpenting dan menentukan, sehingga keberadaan Nelson sebagai Guru Besar dalam pertarungan di Pilgub kali inpada setiap Perhelatan Pemilu, mengahmbur-hamburkan uang, membeli suara rakyat dengan membagi-bagikan sembako dan minyak tanah. Sudah saatnya, kepemimpinan dan masa depan Gorontalo ini diserahkan kepada sosok pemimpin yang memiliki integritas dengan kadar intelektual yang tidak diragukan lagi, memiliki idealisme dan tanggung jawab sebagai pemimpin. (AM)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes