Selasa, 27 September 2011

“SEKILAS TENTANG PERKEMBANGAN REMAJA”



Oleh
FITRIYANI KAMALI, S.Pd, M.Pd, Kons
Periode remaja merupakan masa transisi atau masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Perubahan fisik maupun psikis yang terlalu menonjol dapat menimbulkan kesulitan dalam penyesuaian diri mereka. Oleh karena itu remaja memerlukan bantuan para orang tua dan guru, untuk mengatasi kesulitan tersebut.
Ada sejumlah ciri-ciri khusus perkembangan remaja yaitu: perubahan fisik yang sangat pesat, energi yang melimpah, perhatian yang khusus kepada teman sebaya, keterikatan yang kuat dengan teman sebaya lawan jenis, memiliki idealis yang tinggi, dan menunjukkan kemandirian, berada dalam proses transisi, dan mencari identitas diri. Orang-orang yang bekerja dengan remaja perlu memahami kekhususan ciri-ciri perkembangan remaja agar dapat membantu perkembangan sebagaimana mestinya.
Dalam perkembangan remaja terdapat aturan-aturan yang perlu diketahui oleh orang-orang yang membantu perkembangan mereka, yang disebut dengan prinsip-prinsip perkembangan.
Prinsip-prinsip perkembangan remaja meliputi prinsip : kematangan, kesatuan organis, tempo dan irama perkembangan, kesamaan pola dan kontinuitas.
A. PENGERTIAN REMAJA
Pengerian remaja dapat dijelaskan dengan dua cara yaitu: dengan menjelaskan definisinya dan periode umurnya.
Dari segi definisinya remaja adalah sebagai individu yang telah mengalami masa balig atau telah berfungsinya hormon reproduksi sehingga wanita mengalami menstruasi dan pria mengalami mimpi basah.
Dari segi umur, para pakar sepakat bahwa yang dimaksud dengan remaja adalah seorang individu yang berada pada rentangan umur 13 sampai 21 tahun.
Pada dasarnya pencapaian periode remaja berbeda antara wanita dan pria. Wanita mencapai masa remaja lebih cepat dua tahun dari pada pria. Rentangan kehidupan remaja wanita umur 13-15 tahun dan berakhir umur 18 – 21 tahun. Rentangan kehidupan remaja pria umur 15 – 17 tahun dan berakhir umur 19 – 22 tahun. Oleh karena itu perlu perbedaan perlakuan terhadap remaja wanita dan pria yang berumur sama (Luella Cole, 1963).
B. PRINSIP PERKEMBANGAN REMAJA

Prinsip perkembangan remaja adalah aturan – aturan yang berlaku selama proses perkembangan berlangsung. Prinsip-prinsip perkembangan berikut ini bukan hanya berlaku pada remaja saja tetapi juga terjadi pada berbagai periode perkembangan manusia, mulai dari bayi sampai dewasa, namun karena yang dibahas perkembangan remaja, maka prinsip-prinsip perkembangan itu penjelasannya dikaitkan dengan kehidupan remaja. Prinsip prinsip perkembangan itu adalah sebagai berikut:
1. Prinsip Kematangan
Remaja yang mencapai kematangan kognitif, sosial dan emosional, serta moral, akan memperoleh prestasi yang baik di sekolah. Remaja yang matang secara kognitif, mampu memahami konsep-konsep abstrak, seperti nilai kebenaran yang murni, menghubungkan peristiwa sekarang dengan yang akan datang. Kematangan remaja dapat dipercepat melalui berbagai rangsangan dari lingkungan. Remaja yang hidup di kota besar dengan rangsangan informasi yang lebih banyak melalui media elektronik dan cetak, peristiwa-peristiwa di lingkungan, dan dari sumber informasi lainnya lebih cepat matang daripada remaja yang tinggal di desa yang miskin dengan sumber informasi.
2. Prinsip Kesatuan Organis
Prinsip ini menyatakan bahwa remaja merupakan suatu kesatuan fisik dan psikis dan kesatuan dari kedua komponen tersebut. Perkembangan komponen fisik dan psikis saling mempengaruhi. Setiap komponen tidak berkembang secara sendiri-sendiri tetapi perkembangan satu komponen berpengaruh terhadap komponen yang lain. Oleh karena itu dalam proses belajar sangatlah penting untuk melibatkan sebanyak mungkin komponen fisik maupun psikis remaja secara serempak agar hasil belajar yang maksimal dapat tercapai. Makin banyak alat indera remaja terlibat dalam proses belajar makin mudah dan pahamlah mereka terhadap bahan yang dipelajarinya.
Hendaknya disadari oleh pendidik, jika salah satu komponen terganggu, maka komponen lain juga akan terganggu. Sebagai contoh: jika dalam proses belajar remaja sakit, fisiknya lemah akibat kurang gizi misalnya, maka kerja mentalnya akan terganggu, Dengan kata lain ia tidak dapat belajar secara maksimal. Demikian juga sebaliknya, jika mental remaja terganggu, dapat berpengaruh pada keadaan fisik mereka. Remaja yang mengalami kecemasan yang tinggi ketika belajar dapat mengalami gangguan fisik, seperti sakit perut, pusing atau sakit kepala, dan lain-lain. Untuk itu guru perlu mengurangi kecemasan-kecemasan atau ketakutan mereka dalam belajar, bahkan seharusnya menciptakan situasi belajar yang menyenangkan (kondusif), walaupun mereka harus menyelesaikan kegiatan-kegiatan belajar yang cukup rumit dengan sebaik-baiknya.
3. Prinsip Tempo dan Irama Perkembangan
Prinsip ini menyatakan bahwa remaja berkembang sesuai tempo dan perkembangan sendiri-sendiri yang teratur. Setiap remaja memiliki tempo dan irama perkembangan yang berbeda dengan remaja yang lain. Ada remaja yang cepat dan ada pula yang lambat perkembangannya. Misalnya di dalam satu kelas, ada dua orang remaja si A dan si B yang umurnya sama, namun kematangan berfikir mereka berbeda. Remaja A misalnya baru berusia 15 tahun, telah mencapai kematangan berfikir yang sama dengan remaja yang telah berumur 18 tahun. Sementara itu remaja B yang juga berumur sama baru mencapai kemampuan berfikir yang sama dengan anak umur 10 tahun. Oleh karena itu remaja A lebih mudah dan cepat belajar dibandingkan remaja B.
Tempo dan irama perkembangan remaja ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor pembawaan (potensi dasar) dan lingkungan. Makin tinggi potensi dasar makin cepat irama dan tempo perkembangannya apabila lingkungannya memberikan rangsangan yang sesuai. Demikian pula sebaliknya, makin rendah potensi yang dimiliki anak ditambah lagi dengan lingkungan yang kurang memacu perkembangan tersebut, maka tempo dan irama perkembangan pun akan menjadi lambat. Banyak para ahli yang berpendapat bahwa tempo dan irama perkembangan anak dapat dipercepat oleh lingkungan dalam batas-batas tertentu, atau sebaliknya tempo dan irama perkembangan anak yang telah terpola itu dapat menjadi lambat dan bahkan terlambat sama sekali jika lingkungan kurang sekali memberikan gizi, kesehatan dan rangsangan pendidikan yang cukup.
4. Prinsip Kesamaan Pola
Prinsip ini mengemukakan bahwa secara universal (berlaku untuk manusia secara keseluruhan) seorang siswa mengikuti pola umumyang sama dalam perkembangannya. Orang yang berumur 14 tahun telah memasuki masa pra remaja dan siap memasuki sekolah lanjutan.
Prinsip ini mempunyai beberapa implikasi dalam pelaksanaan pendidikan, yaitu sebagai berikut:
a. Pada umumnya pendidikan dapat dilaksanakan secara klasikal terhadap remaja yang berumur kronologis sama.
b. Dapat dilaksanakan keseragaman pendidikan untuk anak tingkat umur kronologis tertentu.
c. Dapat disediakan alat-alat tertentu yang dapat digunakan dari generasi ke generasi berikutnya untuk anak yang sebaya.
5. Prinsip Kontinuitas
Menurut prinsip kontinuitas, perkembangan berlangsung secara terus-menerus dan berkesinambungan. Perkembangan pada periode awal, mempengaruhi pencapaian perkembangan periode berikutnya. Andaikan tugas-tugas perkembangan pada periode awal dapat dicapai dengan sempurna maka tugas-tugas perkembangan pada periode berikutnya dapat diselesaikan dengan baik, tetapi jika pada periode perkembangan sebelumnya tidak tercapai dengan sempurna maka tugas-tugas perkembangan pada periode berikutnya akan sulit terselesaikan bahkan ada kemungkinan tidak diperoleh sama sekali (Jersid, 1963).
Oleh karena itu para pendidik hendaknya menghindarkan hal-hal yang mengganggu tercapainya tugas-tugas perkembangan sebelum remaja. Dengan kata lain pendidik harus menciptakan kondisi yang memungkinkan tercapainya tugas-tugas perkembangan remaja secara sempurna agar tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa dapat dicapainya pula tanpa gangguan yang berarti. “Pendidik Bukan Hanya Sebagai Agen Pembelajaran, Tapi Juga Sebagai Agen Perdamaian Dan Keteladanan “ dapat merupakan konsep spirit yang tepat dalam pendampingan untuk mewujudkan kehidupan remaja yang kuat, handal dan bermartabat.
SALAM KONSELING INDONESIA…!

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes